Rabu, 22 Juni 2016

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Manusia dan Tanggung Jawab 

belajar-di-tenda

Pengertian  Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. a) Kewajiban terbatas
  2. b) Kewajiban tidak terbatas

Macam-Macam Tanggung Jawab

Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

  1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
  1. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
  1. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
  1. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
  1. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

Contoh Pengabdian
Pengabdian dalam tugas ini saya mengambiil contoh seorang guru

Menjadi guru adalah menghayati profesi.Sungguh jasa guru tidak bisa dibilang dengan materi, tidak bisa diungkap dengan indahnya untaian mutiara kata, karena memang jasanya tiada tara. Jasa yang hadir karena pengabdian yang tulus dengan kemurnian dan keikhlasan profesi. Guru bukan sekedar pekerjaan, tetapi profesi. Ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang profesi dan pengabdian.
Pengabdian adalah proses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Seorang warga negara yang mengabdi kepada negaranya biasanya berpedoman hidup:
“Berjuang bagi negara tanpa mengharapkan imbalan apa-apa.”
Kunci dari kalimat ini adalah berjuang tanpa mengharap imbalanapapun.Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras
seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari
-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu, Profesi merupakan kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen.
Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaanterhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, karena profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dengan pekerjaan lainnya.Profesi merupakan tugas yang diberikan dan diterima dalam rangka hidup di tengah masyarakat majemuk. Profesi menuntut pendidikan dan keterampilan yang amat tinggi serta spesialisasi yang tajam. Dituntut tanggung jawab dan komitmen. Profesi mengabdi masyarakat yang luas. Kadangkala harus diawali semacam sumpah jabatan.
Di dalam definisi profesi tersebut ada dua hal penting bagi penyandangnya, yaitu Etika dan Pengabdian.Apabila dapat kita lihat dari dimensi seorang guru maka guru sebagai pengabdian akan selalu berjuang dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab profesi tanpa mengharap imbalan apapun dan tentu saja akan sulit terlaksana karena guru bukanlah malaikat. Dan apabila guru sebagai profesi murni maka akan melaksanakan tugas sesuai dengan reward yang akan mereka dapatkan tanpa ada keterkaitan moral bagi kemajuan peserta didik. Perbedaan dari keduanya adalah tanggung jawab dan profesionalisme, Tanggung jawab dari seorang pengabdi dan profesionalisme dari sebuah profesi.
Guru ideal mungkin sulit diraih namun mendekati ideal akan lebih baik karena dengan demikian kemauan untuk maju akan selalu dikerjakan.Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang membedakan sebuah profesi, dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu seseorang berproses lewat belajar. “Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan dalamsuatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus(etika profesi)untuk jabatan itu serta pelayanan baku terhadap masyarakat.” Profesi tanpa etika profesiakan menciptakannilai kebebasan dan individu tidak dihargai. Inilahyangmembedakan antara profesi guru dengan profesi pendidik lainnya (misalkan bimbingan belajar).
Alangkah lebih bijaksana jika profesi guru tidak dijadikan sebagai profesi untuk menumpuk materi. Dan sepertinya perlu dibedakan, dipetakan, dan dipilah-pilah antara profesi guru sebagai bentuk profesionalisme kerja dengan profesiguru sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.Kontekstualisasi dalam pembedaan itu memang sangat disadari bukanlah satu pekerjaan yang gampang. Akan tetapi usaha-usaha itu diperlukan untuk menghindari keterjebakan psikis profesionalisme kerja pada capaian hasil-materi semata. Sehingga kita tidak terjebak pada mengajar di sekolah hanya sebagai rutinitas administratif kerja semata.


Daftar Pustaka
1.http://tykhakartika.blogspot.co.id/
2. http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/
3. https://fatmaannice0311.wordpress.com/2014/12/13/pengabdian-seorang-guru/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar