Rabu, 22 Juni 2016

MANUSIA DAN HARAPAN

Manusia dan Harapan

harapan

Pengertian Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan “berpikir positif” yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal “pikiran negatif” atau “berpikir pesimis”.
Kalimat lain “harapan palsu” adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

Persamaan harapan dan cita-cita

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh Harapan
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, dan tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang terlalu berlebihan pasti akan menjadi bahan tertawaan banyak orang. Contoh lainnya, misal Rafiq berharap mendapatkan nilai A dalam ujian di setiap mata kuliahnya. Padahal ia tidak pernah hadir dalam kelas, tidak ada usahanya dan ia menghadapi ujian dengan santai. Jadi bagaimana Rafiq akan mendapatkan nilai A? Mungkin ia juga tidak akan lulus.

Sebab manusia mempunyai harapan
Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia harus dapat berinteraksi dengan orang lain baik keluarga maupun masyarakat disekitarnya. Ada dua hal yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, diantaranya:
  • Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat dan pembawaan alamiah yang sudah terjelma di dalam diri manusia. Dorongan kodrat membuat manusia mempunyai harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Di dalam diri setiap manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
  • Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia pasti mempunyai banyak hal dalam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup ini pada dasarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia harus bekerja sama dengan manusia lain, karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berfikirnya. Menurut Abraham Maslow harapan manusia atau kebutuhan manusia dikategorikan dalam 5 hal, yaitu:
  1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
  2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
  3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
  4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
  5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization)

PENGERTIAN DOA

Doa berasal dari kata da’a yang mempunyai arti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon agar tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Menurut Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy terdapat dua macam doa. Adapun perbedaan antara kedua macam doa tersebut, yaitu:
  1. Doa masalah (permintaan)
Doa ini bersifat meminta yang mempunyai tujuan untuk meminta agar diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan. Doa masalah (permintaan) terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1.       Permintaan yang ditujukan kepada Allah SWT
  2.       Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah,  padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Misalnya meminta kepada pohon-pohon besar ataupun di tempat-tempat yang keramat. Hal ini termasuk syirik dan merupakan dosa besar
  3.       Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan. Misalnya meminta pada orang lain yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya. Hal ini hukumnya boleh.
  4. Doa ibadah
Doa ibadah adalah semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa, haji dan lain sebagainya mempunyai tujuan untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan adanya kebenaran. kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Di dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada umat manusia. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan. Dalam hal beragama setiap orang wajib menghormati kepercayaan orang lain.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri ada 3 teori kepercayaan atau kebenaran, yaitu sebagai berikut:
  1. Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar apabila pernyataan itu konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya, setiap manusia akan mati.
  1. Teori Korespondensi
Yaitu suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya, Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia
  1. Teori Pragmatis
Yaitu suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA

Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1)      Kepercayaan kepada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ada pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri dapat berupa menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2)      Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan pada orang lain sudah pasti percaya terhadap kata  hatinya atau perbuatan yang dilakukan sesuai dengan kata hatinya atau terhadap kebenaran. Misalnya seseorang yang sudah berjanji sesuatu harus memenuhi atau melakukannya meskipun janji itu tidak terdengar atau diketahui orang lain. Kepercayaan kepada orang lain bisa terhadap orang tua, saudara, atau siapa saja.
3)      Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut Prof. Ir. Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia. Tuhan adalah pemilik kedaulatan yang sejati karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik rakyat. Karena itu wajarlah jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara atau pemerintah yang memimpin.
4)      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini juga penting karena merupakan tali kuat yang menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya jika umatnya tidak percaya kepada-Nya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhannya.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantaranya:
  1. Meningkatkan ketaqwaan dengan cara meningkatkan ibadah
  2. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
  3. Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan cara saling menolong
  4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
  5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki dan sebagainya.



Daftar Pustaka
  1. http://waodesh.blogspot.co.id/2014/01/manusia-dan-harapan.html
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
  3. http://lanilautner.blogspot.co.id/2014/07/harapan-dan-cita-cita.html
  4. https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/persamaan-harapan-dan-cita-cita/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar